Jambore Nasional TAGANA 2019: Membangun Solidaritas Kebencanaan Bersama Negara ASEAN


Jambore TAGANA Indonesia JATIM 2019
Jambore TAGANA Indonesia JATIM 2019


Provinsi Jawa Timur mendapat kehormatan istimewa pada tahun 2019 sebagai tuan rumah penyelenggaraan Jambore Nasional Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Indonesia. Acara bergengsi ini berlangsung selama empat hari, dari 25 hingga 28 September 2019, dengan mengambil lokasi strategis di tiga tempat ikonik: Graha Candra Wilwatikta dan Danau Ranu Grati Pasuruan, serta Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang membentang di wilayah Probolinggo-Pasuruan.

Filosofi "Urip Iku Urup" sebagai Semangat Kegiatan.

Kegiatan monumental ini mengusung tajuk yang sarat makna filosofis Jawa: "Urip Iku Urup, Urup Kang Hanguripi" yang memiliki arti mendalam "hidup itu nyala, kehidupan yang memberi penghidupan". Filosofi ini mencerminkan esensi dari dedikasi para relawan TAGANA yang tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi menjadi cahaya penerang bagi kehidupan orang lain, khususnya dalam situasi darurat bencana.

Penyelenggaraan jambore ini merupakan bentuk apresiasi yang mendalam dari Kementerian Sosial Republik Indonesia kepada seluruh anggota TAGANA di tanah air atas kontribusi dan kerja keras mereka yang tiada henti dalam penanggulangan bencana dan pendampingan sosial di Indonesia.

Komitmen Lingkungan Melalui Tema "TAGANA Menjaga Alam"

Dengan mengusung tema utama "TAGANA Menjaga Alam", jambore ini tidak sekadar menjadi ajang berkumpul para relawan, tetapi juga manifestasi nyata kepedulian terhadap lingkungan hidup. Salah satu sesi yang menjadi daya tarik utama adalah kegiatan penanaman berbagai jenis bibit pohon di area Lautan Pasir Gunung Bromo, disertai dengan program inovatif pendauran ulang sampah plastik.

Program yang menarik perhatian adalah inisiatif tukar-menukar ramah lingkungan, di mana masyarakat dapat berpartisipasi aktif dengan menukarkan 10 botol plastik bekas untuk mendapatkan 3 bibit pohon yang telah disiapkan oleh personil TAGANA Jawa Timur. Bibit-bibit ini merupakan hasil penyemaian yang telah dimulai sejak Juli 2019, dengan setiap personil TAGANA menyemai 100 bibit pohon.

Ragam Bibit Pohon untuk Masa Depan

Bibit yang dibagikan merupakan pilihan tanaman pohon keras yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis tinggi, meliputi:

  • Mahoni : untuk kayu berkualitas dan peneduh
  • Matoa : buah eksotis kaya nutrisi
  • Sawo : buah lokal bernilai ekonomis
  • Nangka : buah multifungsi
  • Trembesi : pohon peneduh rindang
  • Klengkeng : buah tropis yang digemari
  • Sengon : kayu cepat tumbuh
  • Randu Alas : untuk konservasi
  • Jambu Mete : bernilai ekonomis tinggi
  • Jati :  kayu premium Indonesia

 

Kegiatan ini berhasil menghadirkan partisipasi yang luar biasa dengan melibatkan sedikitnya 340 personil TAGANA dari 34 provinsi di Indonesia, ditambah 1.600 personil TAGANA Provinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah. Kehadiran tidak terbatas pada relawan TAGANA saja, tetapi juga melibatkan perwakilan Pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB), mitra kerja Kementerian Sosial dalam penanggulangan bencana, serta perwakilan pilar-pilar sosial se-Jawa Timur.

Yang membuat jambore ini semakin istimewa adalah kehadiran 8 delegasi dari tiga negara ASEAN, mencerminkan komitmen regional dalam penanggulangan bencana dan kerjasama kemanusiaan.

Delegasi Malaysia mengirimkan tiga delegasi berkaliber tinggi:

  • Hussain Moh. : Director of Community and Social Development Division pada National Disaster Management Agency (NADMA)
  • Mohd. Rashidi Abdul Salam : Committee Member pada Bantuan Bencana NGO (BBNGO)
  • Ahmad Munawwar Helmi Salim : Chief Coordinator pada Imam Response and Relief Team

 

Delegasi Brunei Darussalam turut menunjukkan komitmennya dengan mengirimkan tiga perwakilan:

  • Muhammad Johardi Hamdi : Assistant Community Development Officer pada Kementerian Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga
  • Haji Sueb Rizal bin Haji Malek : Special Duties Officer Grade II pada National Disaster Management Center, Kementerian Dalam Negeri
  • Haji Aminarif bin Haji Nasir : Assistant Superintendent pada National Disaster Management Center, Kementerian Dalam Negeri

 

Delegasi Myanmar melengkapi partisipasi regional dengan dua delegasi:

  • Houng Hlee : Junior Staff Officer pada Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pembangunan Pemukiman Kembali Myanmar
  • Nan Moe Zar : Tenaga Relawan pada Relief Youth Volunteer Myanmar

 

Kehadiran delegasi internasional ini bukan sekadar formalitas diplomatik, tetapi membawa misi strategis untuk saling berbagi pengalaman terkait penanggulangan bencana di negara masing-masing. Platform berbagi pengetahuan ini diwujudkan melalui "Idea Sharing Session" yang diselenggarakan pada Kamis, 26 September 2019, bertempat di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan.

Sesi ini menjadi momentum berharga untuk membangun jejaring kerjasama regional dalam penanggulangan bencana, mengingat kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam.

Distribusi Kegiatan di Tiga Lokasi Strategis

Keseluruhan rangkaian Jambore dan Bhakti Sosial TAGANA Tingkat Nasional Tahun 2019 didesain untuk berlangsung secara tersebar di tiga titik strategis:

  • Surabaya : sebagai pusat koordinasi dan kegiatan administratif
  • Pasuruan : lokasi utama dengan Graha Candra Wilwatikta dan Danau Ranu Grati
  • Probolinggo : fokus pada kegiatan konservasi di Lautan Pasir TNBTS

 

Jambore Nasional TAGANA 2019 ini memiliki makna strategis yang mendalam bagi pengembangan kapasitas kebencanaan Indonesia. Selain sebagai ajang konsolidasi dan penguatan solidaritas antar relawan, kegiatan ini juga menjadi platform untuk:

  • Membangun jejaring kerjasama regional dalam penanggulangan bencana
  • Mengintegrasikan aspek konservasi lingkungan dalam aktivitas kerelawanan
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana
  • Memperkuat peran TAGANA sebagai garda terdepan dalam tanggap darurat

Dengan berhasilnya penyelenggaraan jambore ini, Jawa Timur tidak hanya membuktikan kemampuannya sebagai tuan rumah yang baik, tetapi juga menyemai bibit-bibit harapan melalui program penanaman pohon yang berkelanjutan. Filosofi "Urip Iku Urup" yang menjadi semangat kegiatan ini diharapkan terus menginspirasi para relawan TAGANA untuk senantiasa menjadi cahaya bagi sesama, baik dalam situasi darurat maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu memimpin dalam hal solidaritas kemanusiaan di tingkat regional, sekaligus menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup sebagai bagian integral dari upaya mitigasi bencana jangka panjang.

Belum ada Komentar untuk "Jambore Nasional TAGANA 2019: Membangun Solidaritas Kebencanaan Bersama Negara ASEAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel