Dapur Umum Mandiri Desa Ngaban Rampung, Tagana Sidoarjo Siap Jika Dibutuhkan Kembali
Ngaban, 20 Juni 2025** – Setelah beroperasi selama dua hari melayani warga terdampak genangan air, Dapur Umum Mandiri yang digagas Pemerintah Desa Ngaban dengan dukungan Tagana Kabupaten Sidoarjo resmi berakhir pada Kamis sore, 20 Juni 2025, sekitar pukul 15.30 WIB.
Operasional Singkat namun Efektif
Dapur umum ini beroperasi dalam periode yang relatif singkat, yaitu selama dua hari pada Kamis–Jumat, 19–20 Juni 2025. Sebelumnya, pada Rabu malam (18 Juni), tim telah melakukan persiapan peralatan dan penataan lokasi untuk memastikan kelancaran operasional.
Meskipun beroperasi singkat, dampak yang dihasilkan cukup signifikan. Tim memasak yang bekerja secara bergiliran berhasil menyajikan ribuan porsi makanan siap saji bagi warga yang terdampak genangan air. Pada hari pertama, dapur umum menyiapkan dua kali makan untuk warga, yaitu makan siang dan malam. Sementara pada hari kedua, hanya disiapkan makan siang sebanyak 900 bungkus, seiring dengan mulai surutnya air dan tidak adanya luapan sungai yang mengancam.
Apresiasi dan Harapan Kesiapsiagaan
Kegiatan penutupan dapur umum ditandai dengan pengarahan dari Kepala Desa Ngaban kepada seluruh tim relawan yang terlibat. Dalam arahannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan penuh dari Tagana Kabupaten Sidoarjo.
"Kegiatan DU ini untuk sementara selesai, tapi tidak menutup kemungkinan akan dibuka kembali jika kondisi memburuk. Kami mohon kesediaan teman-teman Tagana untuk membantu kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan," ujar Kepala Desa dalam arahannya.
Pernyataan ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah desa dalam mengantisipasi kemungkinan terulangnya kondisi serupa di masa mendatang, sekaligus menegaskan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak dalam menghadapi bencana.
Gotong Royong yang Menginspirasi
Keberhasilan operasional dapur umum ini tidak lepas dari semangat gotong royong yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seluruh proses distribusi makanan melibatkan perwakilan ibu-ibu dari setiap RT dalam proses pengemasan, menciptakan sinergi yang harmonis antara unsur pemerintah desa, relawan, dan masyarakat setempat.
Perwakilan BPD turut menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin. "Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh relawan, khususnya rekan-rekan Tagana Sidoarjo, yang telah dengan sigap dan kompak mendukung penuh kegiatan ini. Sinergi yang terjalin menjadi bukti nyata semangat gotong royong yang masih sangat kuat," tambah perwakilan BPD.
Kesiapsiagaan Tetap Terjaga
Dengan berakhirnya kegiatan dapur umum mandiri ini, seluruh peralatan dapur dikemas kembali dan dibawa pulang oleh tim Tagana. Meski demikian, semangat kesiapsiagaan tetap dijaga mengingat potensi bencana dapat terjadi sewaktu-waktu.
Pengalaman operasional dapur umum mandiri Desa Ngaban ini menjadi pembelajaran berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana di tingkat desa. Kolaborasi antara pemerintah desa, organisasi relawan seperti Tagana, dan partisipasi aktif masyarakat terbukti mampu memberikan respons cepat dan efektif dalam situasi darurat.
Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik dan koordinasi yang solid, bantuan kemanusiaan dapat disalurkan dengan optimal kepada warga yang membutuhkan. Semangat gotong royong yang telah tertanam kuat dalam budaya masyarakat Indonesia sekali lagi terbukti menjadi kekuatan utama dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam.
Belum ada Komentar untuk "Dapur Umum Mandiri Desa Ngaban Rampung, Tagana Sidoarjo Siap Jika Dibutuhkan Kembali"
Posting Komentar