Gotong Royong Dapur Umum Mandiri : Desa Ngaban Sajikan 1.800 Porsi dengan Dukungan Tagana Sidoarjo
Produksi Massal dengan Manajemen Terorganisir
Dapur umum yang beroperasi sejak pukul 03.30 WIB hingga menjelang siang ini menerapkan sistem pembagian waktu yang efisien. Dari total 1.800 porsi yang diproduksi, masing-masing waktu makan menyediakan 900 porsi dengan rincian 804 porsi untuk warga dan 96 porsi khusus untuk petugas serta relawan yang terlibat.
Suasana di lokasi dapur umum tampak dinamis namun tetap terkendali. Pembagian tugas yang jelas antara tim pemasak, pengemasan, dan distribusi menciptakan alur kerja yang sistematis dan efisien. Koordinasi yang baik ini memungkinkan produksi dalam skala besar dapat berjalan lancar tanpa mengurangi kualitas makanan yang disajikan.
Menu Bergizi dan Bervariasi
Komitmen untuk memberikan asupan bergizi tercermin dari menu yang disiapkan. Untuk makan siang, warga dapat menikmati nasi putih sebagai karbohidrat utama, oseng kacang panjang sebagai sumber serat dan vitamin, telur bumbu bali untuk protein, serta mie sebagai variasi.
Menu makan malam tak kalah menarik dengan nasi putih, kare ayam yang kaya protein dan rempah, tahu goreng sebagai sumber protein nabati, dan sambal untuk menambah cita rasa. Kombinasi menu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi warga yang memerlukan.
Sinergi Tagana Sidoarjo: 13 Personel Siap Beraksi
Keberhasilan dapur umum ini tak lepas dari dukungan solid Tagana Kabupaten Sidoarjo yang menerjunkan 13 personel berpengalaman. Tim yang terdiri dari Roiq Hidayat, Singgih Budianto, Dwi Indayati, Margiono, Sugianto, Hariyono, Zainul Fanani, M. Novryanto, Subardi, Imam Zarkasi, M. Mukhlis, Agus Erianto, dan Yoyok Meilianto ini terlibat aktif mulai dari tahap persiapan hingga pengemasan.
Kontribusi Tagana bukan hanya dalam bentuk tenaga, tetapi juga dukungan peralatan yang memadai untuk memastikan proses produksi berjalan optimal. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dengan organisasi kemanusiaan dalam menghadapi tantangan sosial.
Pengawasan Berlapis dan Standar Kualitas
Untuk menjamin kualitas dan kelancaran operasional, kegiatan ini mendapat pengawasan langsung dari berbagai pihak strategis. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Pembina Tagana Kabupaten, serta Pusdalops Tagana Jawa Timur turut memantau jalannya program, memastikan standar operasional dan kualitas layanan terpenuhi dengan baik.
Model Kesiapsiagaan Sosial Berbasis Komunitas
Dapur Umum Mandiri Desa Ngaban bukan sekadar program bantuan temporer, melainkan representasi model kesiapsiagaan sosial berbasis komunitas desa yang dapat diadaptasi oleh daerah lain. Inisiatif mandiri dari pemerintah desa yang didukung organisasi kemanusiaan profesional menciptakan blueprint yang sustainable untuk penanganan kebutuhan dasar masyarakat.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa gotong royong dan semangat kemanusiaan masih mengakar kuat dalam masyarakat Indonesia. Melalui kolaborasi lintas sektor yang terstruktur, kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi dengan efektif dan efisien.
Keberhasilan Dapur Umum Mandiri Desa Ngaban dalam mnghadapi bencana banjir diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengembangkan program serupa, sehingga ketahanan sosial di tingkat grassroots semakin menguat. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, program-program kemanusiaan seperti ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
#Pusdalops Tagana Kabupaten Sidoarjo
#InfoTaganaSidoarjo
#Penangananbencanasidoarjo
Belum ada Komentar untuk "Gotong Royong Dapur Umum Mandiri : Desa Ngaban Sajikan 1.800 Porsi dengan Dukungan Tagana Sidoarjo"
Posting Komentar